Belanja Modal APBD Kutai Barat 2025 Direncanakan Rp 635 Miliar, Prioritaskan untuk Pemenuhan Infrastruktur, Pendidikan dan Kesehatan


SENDAWAR, takanews.com – Dari rencana belanja daerah sebesar Rp 3,51 triliun, selain belanja operasi sebesar Rp 2,44 triliun, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Barat (Kubar) juga mengalokasikan belanja modal lumayan besar. Yakni sebesar Rp 635 miliar.
Wakil bupati (Wabup) Kutai Barat Nanang Adriani mengatakan, belanja modal peruntukannya diprioritaskan untuk pembangunan infrastruktur. Utamanya yang berhubungan langsung dengan kebutuhan masyarakat. Seperti pendidikan, kesehatan, dan sarana dasar masyarakat lainnya.
Diungkapkan, ada tiga program prioritas pembangunan Kubar yang tertuang dalam RKPD dan RPJMD 2025-2029. Yakni, infrastruktur kewilayahan, pendidikan dan kesehatan serta perekonomian dan sumber daya alam (SDA).

Melalui APBD 2026, untuk belanja modal akan diprioritaskan pada tiga prioritas pembangunan tersebut.
Dibeberkan, dari rencana belanja 2026 sebesar Rp 3,51 triliun. Alokasi terbesar adalah belanja operasi, sebesar Rp 2,44 triliun. Meliputi untuk belanja pegawai, belanja hibah, bansos dan lainnya.
Kemudian belanja modal sebesar Rp 635 miliar, belanja tak terduga Rp 100 miliar, serta belanja transfer Rp 338,48 miliar.
Seperti diketahui, Pemerintah Kabupaten Kutai Barat menargetkan pendapatan daerah pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2026 sebesar Rp2,81 triliun. Sedang total belanja daerah pada APBD 2026 direncanakan mencapai Rp3,51 triliun.
Wakil Bupati Kutai Barat Nanang Adriani saat mengatakan, pendapatan Rp 2,81 triliun, bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 252 miliar, pendapatan transfer dari pemerintah pusat dan provinsi sebesar Rp 2,48 triliun, serta lain-lain pendapatan daerah yang sah, Rp 28 miliar.
Pemerintah, kata dia, menekankan pentingnya peningkatan PAD agar ketergantungan terhadap dana transfer dapat perlahan dikurangi, sekaligus memperkuat kemandirian fiskal daerah.
Diungkapkan, total belanja daerah pada APBD 2026 direncanakan mencapai Rp3,51 triliun. Anggaran tersebut akan digunakan untuk berbagai sektor, mulai dari belanja operasional pemerintahan, pembangunan infrastruktur, peningkatan pelayanan publik, hingga alokasi untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat.
Pemerintah, lanjutnya, juga menyiapkan anggaran untuk belanja tidak terduga sebagai langkah antisipatif terhadap keadaan darurat yang mungkin terjadi.
Selain itu, pemerintah daerah juga menargetkan penerimaan pembiayaan sebesar Rp701,85 miliar, sementara pengeluaran pembiayaan diproyeksikan sebesar Rp5 miliar.
Dengan struktur anggaran tersebut, Pemerintah Kabupaten Kutai Barat berupaya menjaga keseimbangan antara kebutuhan pembangunan dan kemampuan keuangan daerah.
Nanang menekankan, penyusunan rancangan APBD 2026 dilakukan dengan prinsip kehati-hatian, efisiensi, dan akuntabilitas.
Pemerintah memastikan setiap program dan kegiatan yang dibiayai anggaran daerah benar-benar berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat
“Kami berkomitmen agar seluruh program pembangunan dapat berjalan efektif dan efisien. Setiap rupiah yang dianggarkan harus memiliki manfaat nyata bagi masyarakat Kutai Barat,” tegas Nanang. (adv)
