Kementerian Keuangan Beber Data Dana Kutai Barat yang Tersimpan di Bank Rp3,2 Triliun, Berikut Penjelasan Bupati Frederick Edwin


SENDAWAR, takanews.com— Kementerian Keuangan menyoroti rendahnya realisasi belanja daerah pada kuartal III 2025.
Berdasarkan data Bank Indonesia (BI) pada 30 September 2025 lalu, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan dana mengendap di perbankan dengan total senilai Rp234 triliun, termasuk salah satunya Kabupaten Kutai Barat senilai Rp3,2 triliun.
Merespons itu, Bupati Kutai Barat Frederick Edwin menjelaskan, Rp3,2 Triliun itu bukan dana deposito pasif, melainkan dana operasional yang memang menunggu proses penyerapan untuk pembangunan infrastruktur daerah.
“Rp3,2 Triliun terdiri dari kas daerah sebesar Rp2,2 T dan menunggu penyerapan. Namun dana tersebut bukan dalam bentuk deposito,” kata Frederick, ditemui di Pendopo Odah Etam Provinsi Kaltim, Jalan Gajah Mada, Samarinda, Jumat 24 Oktober 2025.
Sementara sekitar Rp1 Triliun lainnya, merupakan dana Treasury Deposit Facilities (TDF), yang dapat digunakan untuk beberapa hal penting yang diatur oleh pemerintah yakni perbaikan pelayanan publik maupun pembangunan infrastruktur.
“Dana tersebut kami sangat mengapresiasi, terkumpul, dikemudian hari akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur di Kubar,” ujar Frederick.
Frederick menjelaskan beberapa proyek yang menjadi fokus ke depan untuk pembangunan infrastruktur di Kubar, salah satunya yakni penyelesaian pembangunan Jembatan Aji Tulur Jejangkat (ATJ).
Jembatan ini menjadi akses penghubung antara kecamatan Melak dan kecamatan Mook Manar Bulatn, dua wilayah di Kubar yang selama ini terpisah oleh aliran sungai besar.
Dengan terbangunnya Jembatan ATJ ini tentu akan memudahkan konektivitas masyarakat Kubar untuk berpergian antarwilayah, sekaligus memangkas waktu tempuh menuju kota Samarinda.
Proyek pembangunan jembatan ATJ ini sebelumnya telah dimulai sejak era pemerintahan Bupati Ismail Thomas tahun 2012. Namun sejak bergantinya Bupati pada 2015, pembangunan jembatan ATJ ini tidak pernah dilanjutkan lagi, dan pada akhir 2016, terjadilah putus kontrak pada PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
“Kami akan berusaha menyelesaikan pembangunan jembatan ATJ di Sungai Mahakam tersebut,” ucapnya.
Selain ATJ, Pemkab Kubar juga memfokuskan dana di bank itu untuk membuka dan memperbaiki akses jalan penghubung antar kampung di wilayah pedalaman.
Di mana Pemkab Kubar akan membangun jalan baru sepanjang 19 kilometer untuk membuka akses yang menghubungkan Kampung Ombau Asa di Kecamatan Barong Tongkok menuju Kampung Mencelew, serta akses menuju Kristen Center Kutai Barat di Kampung Belempung Ulaq.
“Tentu kita berharap dana tersebut dapat segera terserap dan sedang dalam proses,” demikian Frederick Edwin menerangkan. (adv)
