Festival Dahau Bukan Sekadar Seremonial, tetapi Wujud Syukur dan Refleksi atas Perjalanan Pembangunan Kutai Barat

23 Oktober 2025
Bupati Kutai Barat Frederick Edwin, bersama wakil bupati, ketua DPRD dan Forkopimda saat membuka festival Dahau 2025, Kamis (23/10/2025).

SENDAWAR, takanews.com – Festival Dahau, sebagai bagian dari rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kutai Barat yang ke-26, bukan sekadar acara seremonial. Namun juga wujud rasa syukur dan refleksi atas perjalanan pembangunan, kebersamaan, serta kekayaan budaya yang kita miliki.

Hal ini disampaikan Bupati Kutai Barat Frederick Edwin saat membuka festival budaya Dahau 2025 di Taman Budaya Sendawar, Kamis (23/10/2025).

Tahun ini, kata Bupati, Pemerintah Kabupaten Kutai Barat mengangkat tema Dahau; “Harmoni kebersamaan dalam Budaya”. Ini mengandung makna penting bahwa keberagaman suku, adat, dan tradisi yang ada di Kutai Barat adalah kekuatan besar bila kita mampu hidup berdampingan secara harmonis.

“Melalui Harmoni kebersamaan dalam Budaya, kita belajar untuk menghargai perbedaan, memperkuat persatuan, dan menjaga nilai-nilai luhur warisan leluhur,” ungkapnya.

Budaya bukan hanya identitas, bupati menegaskan, tetapi juga jembatan yang menghubungkan masa lalu, masa kini, dan masa depan.

Rangkaian kegiatan HUT Kutai Barat atau Dahau tahun ini yang akan dimulai pada hari ini diawali dengan berbagai kegiatan. Seperti pameran, olahraga tradisional, pentas seni dan kegiatan bakti sosial layanan kesehatan.

“Hal ini patut kita apresiasi karena merupakan wadah bagi kita semua untuk memperkuat rasa kebersamaan dan menumbuhkan kebanggaan terhadap jati diri Kutai Barat yang kaya akan nilai-nilai budaya,” ujar bupati.

Melalui festival Dahau Kutai Barat 2025, bupati berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang seremonial atau euforia belaka. Namun juga menjadi ruang refleksi dan kebangkitan atas nilai-nilai budaya luhur yang diwariskan oleh para leluhur kita.

“Semangat kebersamaan, gotong royong, dan rasa syukur yang menjadi jiwa dari tradisi Dahau harus terus kita hidupkan dalam kehidupan sehari-hari. Baik di lingkungan masyarakat, pemerintahan, maupun dalam dunia perekonomian,” ujarnya.

Bupati berharap, seluruh rangkaian kegiatan Dahau seperti layanan bakti sosial,  pameran, upacara adat, pameran, festival seni budaya, festival kuliner, pemecahan rekor MURI hingga kegiatan ekonomi kerakyatan dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.

“Khususnya, mampu mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, memperkuat sektor pariwisata budaya, serta menumbuhkan rasa bangga terhadap jati diri Kutai Barat sebagai tanah yang kaya akan kearifan lokal,” ungkapnya.

Acara pembukaan dihadiri oleh unsur Forkopimda, pimpinan dan anggota DPRD Kutai Barat, para pejabat di lingkup Pemerintah Kabupaten, para tokoh masyarakat, tokoh adat, serta warga uang memadati lapangan di taman budaya Sendawar Kutai Barat. (adv)