Diskominfo Kutai Barat Dorong “Orkestrasi Sinergi Digital – KUBAR KITA” untuk Wujudkan Layanan Publik Terpadu

07 Oktober 2025
Kepala Diskominfo Kutai Barat bersama peserta paparan inisiatif strategis bertajuk “Orkestrasi Sinergi Digital – KUBAR KITA”,

SENDAWAR, takanews.com Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Kutai Barat, Rustam, memaparkan inisiatif strategis bertajuk “Orkestrasi Sinergi Digital – KUBAR KITA”, yang bertujuan menyatukan seluruh layanan digital pemerintah daerah dalam satu sistem terpadu.

Hal ini disampaikan Rustam dalam kegiatan Sinergitas Strategi Media dalam Penguatan Ekosistem Informasi Digital, yang digelar di ruang rapat lantai II Kantor Diskominfo, Kompleks Perkantoran Pemkab Kutai Barat, pada Senin pagi (6/10/2025) pukul 10.00 WITA.

Menurut Rustam, kondisi geografis Kabupaten Kutai Barat yang luas—mencapai 20.384,60 km² dengan 186.581 jiwa penduduk yang tersebar di 16 kecamatan, 194 kampung, dan 2 kelurahan—membuat model pelayanan publik konvensional yang tersentralisasi di ibu kota kabupaten tidak lagi memadai.

“Kita menghadapi hambatan fisik yang cukup signifikan dalam akses masyarakat terhadap layanan publik. Karena itu, layanan digital harus menjadi solusi nyata,” ujar Rustam.

Rustam menjelaskan, meskipun Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Kutai Barat mencapai 82,21 (kategori baik) dan berhasil meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI, namun nilai Indeks Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) masih berada pada kategori cukup dengan skor 2,50.

“Rendahnya nilai SPBE ini disebabkan oleh sistem digital yang belum berjalan sinergis secara optimal. Selain itu, minat perangkat daerah dalam menggunakan aplikasi publik masih rendah karena keamanan siber yang belum standar, aset TIK yang belum terkelola baik, serta rendahnya literasi digital aparatur,” paparnya.

Untuk menjawab tantangan tersebut, Diskominfo Kutai Barat menggagas pola kerja terorkestrasi agar transformasi digital benar-benar memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.

Fokus utama proyek ini adalah mensinergikan seluruh layanan publik berbasis digital ke dalam satu sistem bernama KUBAROKE, yang aman dan terstandarisasi.

“Proyek ini bukan sekadar membangun aplikasi baru, tetapi juga menciptakan pola kerja sinergis melalui pembentukan Tim SPBE yang terintegrasi dengan Tim Tanggap Insiden. Dengan orkestrasi ini, integrasi layanan, keamanan siber, hingga literasi digital dapat dijalankan secara terpadu dan berkelanjutan,” jelas Rustam.

Rustam menyebut, branding “KUBAR KITA” dipilih untuk merepresentasikan nilai kebersamaan, keterpaduan, keamanan, dan inklusivitas. Dengan semangat “untuk semua”, layanan digital ini diharapkan hadir bagi seluruh masyarakat Kutai Barat tanpa terkecuali.

Adapun tujuan utama proyek perubahan ini meliputi:

  1. Mengintegrasikan seluruh layanan publik ke dalam aplikasi KUBAROKE.
  2. Menjamin keberlanjutan proyek melalui penyusunan regulasi dan tata kelola digital.
  3. Merevitalisasi aplikasi KUBAROKE agar lebih relevan dengan kebutuhan masyarakat dan memenuhi standar keamanan siber, termasuk melalui audit keamanan serta pembentukan Tim Koordinasi SPBE dan Tim Tanggap Insiden.

Rustam menambahkan, proyek ini diharapkan dapat memberikan berbagai manfaat nyata bagi pemerintah dan masyarakat, antara lain:

  • Tersedianya layanan publik terintegrasi dalam sistem KUBAROKE yang aman dan andal berdasarkan prinsip Confidentiality, Integrity, dan Availability.
  • Terbentuknya Tim SPBE dan Tim Tanggap Insiden yang solid dan berkompeten.
  • Pengelolaan aset TIK yang sesuai standar nasional.
  • Peningkatan skor SPBE dan indeks literasi digital aparatur.
  • Menjadikan Kutai Barat siap menjadi daerah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Dengan kolaborasi, keamanan, dan inovasi berkelanjutan, Kutai Barat siap melangkah menuju transformasi digital yang inklusif dan bermanfaat bagi seluruh warganya,” imbuh Rustam. (Diskominfo/adv).


Baca Juga