
SAMARINDA , TAKANEWS.COM – PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) telah menjangkau 50.918 petani melalui program pendampingan Agrosolution.
“Memperingati Hari Tani Nasional tahun ini, Pupuk Kaltim berkomitmen untuk hadir bagi petani lewat program Agrosolution,” kata Direktur Operasi Pupuk Kaltim F. Purwanto melalui keterangan yang diterima ANTARA Kaltim di Samarinda, Kamis.
Dalam momentum itu, Pupuk Kaltim kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung produktivitas, kesejahteraan, serta kemandirian petani sebagai garda terdepan ketahanan pangan nasional.

Purwanto melanjutkan, perusahaan tidak ingin berhenti hanya sebagai produsen pupuk, namun berkomitmen untuk terjun langsung dengan memberikan pendampingan guna meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian petani, serta mewujudkan ekosistem pertanian yang berkelanjutan.
Komitmen tersebut terus diperkuat dengan memperluas cakupan program pendampingan Agrosolution yang bertujuan membangun ekosistem pertanian modern yang mandiri dan berkelanjutan.
Sejak dijalankan secara konsisten pada tahun 2020, Agrosolution telah memberikan dampak nyata bagi petani di berbagai daerah. Hingga September 2025, program tersebut berhasil menjangkau 50.918 petani dengan cakupan lahan seluas 103.271 hektar yang tersebar di 16 provinsi.
“Program ini terbukti mampu meningkatkan produktivitas pertanian di lokasi pendampingan dengan rata-rata kenaikan 16 persen untuk padi dan 41 persen untuk jagung,” katanya.
Purwanto menuturkan, peningkatan produktivitas tersebut pada akhirnya berdampak langsung pada meningkatnya kesejahteraan para petani peserta program.
Dalam pelaksanaannya, Pupuk Kaltim memberikan pendampingan intensif dan berkelanjutan yang tidak terbatas pada pemberian bibit dan pupuk, tetapi juga meliputi adopsi teknologi, akses permodalan, serta kepastian offtaker dengan harga di atas rata-rata pasar.
Dampak positif Agrosolution telah dirasakan oleh Hadi Sugianto, petani padi asal Kalimantan Timur yang bergabung ke program ini sejak 2024.
Melalui pendampingan intensif, produktivitas lahannya meningkat signifikan dari rata-rata 3 ton per hektar menjadi 4,5 hingga 7 ton per hektar sekali panen. “Setelah ikut program Pupuk Kaltim, panen saya meningkat 60–70 persen,” ungkap Hadi.
Dalam program tersebut, Hadi mendapat pembekalan mengenai pertanian presisi, mulai dari pengukuran pH tanah, teknik pemupukan berbasis kebutuhan, hingga pengenalan konsep pertanian organik yang lebih ramah lingkungan.
Purwanto menambahkan ke depannya, Pupuk Kaltim terus memperluas implementasi program Agrosolution guna memperkuat dampak program ini pada kesejahteraan petani dan ketahanan pangan secara berkelanjutan. (ant)